Thursday, July 3, 2008



















'STRES'


Katalisator dalam Menghadapi Masalah Stres

Bukan berat beban yang membuat kita stres, tetapi lamanya kita memikul beban tersebut (Steven Covey).
Sebagai manusia biasa, wajarlah bila memiliki masalah. Akan tetapi, setiap masalah pasti memiliki jalan
keluar, itulah yang perlu diyakini.

Manajemen stres adalah kemampuan untuk mengendalikan diri secara efektif untuk mengatasi gangguan atau kekacauan
mental dan emosional yang muncul karena tanggapan (respon) yang berlebihan. Tujuan manajemen stres adalah memperbaiki
kualitas hidup seseorang menjadi lebih baik.

DEFINISI STRES
Hampir setiap orang pernah mengalami stres. Stres merupakan (reaksi tubuh terhadap situasi yang tampak berbahaya
atau sulit. Sadar atau tidak sebenarnya stres dapat membuat tubuh memproduksi hormon adrenalin yang berfungsi
untuk mempertahankan diri.

Layaknya sebuah penyakit, stres pun memiliki ukuran. Stres yang ringan akan bermanfaat dan dapat memacu seseorang
untuk berpikir dan berusaha lebih keras. Sehingga memungkinkan semua persoalan hidup dapat terjawab. Di samping itu,
stres ringan pun dapat merangsang seseorang agar lebih bergairah menjalani kehidupan yang tampak membosankan.

Sebaiknya stres yang terlalu banyak dan berkelanjutan akan berbahaya bagi kesehatan, apabila tidak ditanggulangi.

GEJALA STRES
Gejala-gejala stres pada umumnya sering dialami. Namun seiring dengan waktu sering kali gejala tersebut tidak kita sadari.
Hal ini membuat keadaan stres kita lambat laun menjadi akut. Untuk lebih memastikan ada baiknya melakukan konsultasi
dengan dokter.

Gejala Fisik.
Cepat merasa lelah, insomnia, nyeri kepala, otot kaku (terutama leher/ tengkuk, bahu, dan punggung bawah), berdebar-debar,
nyeri dada, napas pendek, gangguan lambung dan pencernaan, mual, gemetar, tangan dan kaki terasa dingin, wajah teras panas,
berkeringat, sering flu, dan menstruasi terganggu.

Gejala Mental
Berkurangnya konsentrasi dan daya ingat, ragu-ragu, bingung, pikiran penuh atau kosong, serta kehilangan rasa humor.

Gejala Emosi
Cemas, depresi, putus asa, mudah marah, ketakutan, frustasi, tiba-tiba menangis, phobia, rendah diri, merasa tak berdaya,
menarik diri dari pergaulan, dan menghindari kegiatan yang sebelumnya disenangi.

Gejala Perilaku
Mondar-mandir, gelisah, mengigit kuku, menggerak-gerakkan anggota badan atau jari-jari, perubahan pola makan, merokok,
minum-minuman keras, menangis, berteriak, mengupat, bahkan melempar barang atau memukul.

SUMBER STRES
penyebab stres kadang kala mudah untuk dideteksi, namun terkadang sulit untuk ditebak. Begitu juga cara menanggulanginya.
Ada yang mudah untul dihilangkan, sulit atau bahkan tak dapat dihindarkan. Berikut sumber utama penyebab stres yang umumnya
terjadi:

Lingkungan
tanpa sadar masalah pekerjaan, rumah tangga, dan hubungan antar manusia sering kali menimbulkan tingkat stres tertentu.
Ditambah lagi bencana alam, cuaca buruk, kemacetan lalu-lintas, dan diburu menimbulkan keruwetan tersendiri. Tak dinyana
kondisi keuangan, perubahan lingkungan, dan kehilangan orang yang dicintai pun dapat menyebabkan stres.

Badan
Tubuh dituntut untuk mampu menyesuaikan terhadap perubahan alamiah yang terjadi. Selain itu, timbulnya suatu penyakit, makanan
yang tidak sehat, kurang tidur dan olahraga akan memperngaruhi respons terhadap stres.

Pikiran
Seringkali interpretasi terhadap peristiwa yang terjadi menentukan tingkat stres seseorang. Pikiran-pikiran yang menimbulkan
stres biasanya bersifat negatif, pebuh kegagalan, dan bersifat terlalu direkayasa (tidak berdasarkan fakta).

CARA PENANGGULANGANNYA
Mungkin manusia adalah mahluk yang unik, karena pribadi dan kemampuan mereka berbeda. Namun, tidak dapat dipungkiri, manusia
memiliki kesamaan yaitu "masalah". Dan setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda dalam mengatasi masalahnya. "Masalah" pun
secara tidak langsung berdampak pada tingkat stres yang dihadapi seseorang. Untuk meminimalisit stres, tidak ada salahnya hal
berikut ini diterapkan:

Atur waktu kerja Anda dengan bijak
Waktu merupakan hal yang sangat berharga. Oleh sebab itu, aturlah waktu Anda dengan bijak. Anda pun harus dapat memilih mana
yang penting dan harus diutamakan. Senada dengan hal itu, Anda pun tidak boleh mencampuradukkan antara waktu bekerja dan istirahat.

Untuk itu rencanakan pekerjaan Anda. Mulailah selangkah demi selangkah. Bagi banyak orang, musik terbukti ampuh untuk mengatasi stres.
Jadi bagi Anda peminat musik, ada baiknya mendengarkan musik saat Anda sedang bekerja. Pilihlah lagu yang sesuai dengan selera Anda.

Dan saat Anda sedang beristirahat, belajarlah untuk bersantai. Teknik imajinasi terarah, meditasi, dan peregangan otot dapat Anda lakukan.
Kegiatan tersebut membantu menurunkan detak jantung dan tekanan darah.

Jika memiliki waktu luang, tidur pun dapat Anda lakukan untuk mengistirahatkan pikiran. Dan ketika Anda berlibur, berbagai cara dapat
dilakukan untuk melepaskan sejenak beban dipundak. Misalnya olahraga, memasak, dan berkebun. Selain itu, bepergian bersama keluarga ke
suatu tempat turut membantu.

Jauhi hal-hal yang menyimpang
Selayaknya seorang pengcut, ketika berhadapan dengan masalah rumit dan mengalamin jalan buntu akan melarikan diri ke obat-obatan atau
alkohol. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan "kelegaan". Padahal cara ini bukannya menyelesaikan masalah. Tapi malah memperburuk masalah.
"Kelegaan" yang diperolehnya pun hanya "kelegaan" semu.

Diskusikan masalah
Suatu beban akan terasa berat bila dipikul seorang diri. Untuk itu, ada baiknya bila Anda menceritakan beban tersebut pada orang yang
benar-benar dapat dipercaya. Ketahuilah bahwa diskusi bisa mengurangi ketegangan dan menempatkan masalah dalam perspektif yang benar. Tak
dipungkiri pula diskusi pun akan dapat memperoleh solusi yang baik.

Dan ketika stres yang menghinggapi Anda sudah demikian memuncak. Ada baiknya meminta bantuan dokter. psikologi maupun psikiater untuk
membantu mengatasinya.

No comments: